ERAMEDIA.ID, PANDEGLANG – Himpunan Mahasiswa Pandeglang Selatan (HMPS) menyoroti dugaan korupsi di tubuh Lembaga Koperasi Mikro (LKM) Pandeglang Berkah. Dugaan ini muncul setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai kesulitan untuk menarik uang simpanan mereka dengan alasan yang tidak jelas.
Ketua HMPS, Agung Lodaya, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima pengaduan dari sejumlah masyarakat yang tidak dapat mencairkan uang simpanan mereka di koperasi tersebut. “Pengelolaannya aneh, masa masyarakat mau ambil haknya tidak bisa,” ujar Agung kepada wartawan, Jumat 4 Oktober 2024.
Agung juga menyebutkan, bahwa seorang anggota DPRD Kabupaten Pandeglang yang menjadi nasabah koperasi tersebut mengalami hal serupa. Pasalnya, Anggota dewan tersebut tidak bisa menarik uangnya karena koperasi mengklaim kasnya sedang kosong.
“Kalau kasnya kosong, berarti uang yang selama ini masuk dikemanakan?” tanyanya.
Selain itu, Agung mengungkapkan bahwa pihaknya memperoleh informasi bahwa LKM Pandeglang Berkah memiliki utang lebih dari Rp1 miliar kepada Bank BJB. Menyikapi hal ini, HMPS mendesak Kejaksaan Negeri Pandeglang untuk segera mengusut dugaan korupsi di koperasi tersebut.
“Pengelolaan uangnya tidak jelas. Kami meminta Kejaksaan Negeri turun tangan untuk mengusut dugaan korupsi ini,” tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Berkah Pandeglang, Aja Suharja, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat Pandeglang terkait keuangan, termasuk nasabah di Cibaliung.
“Ya, memang ada pemeriksaan terkait keuangan, termasuk soal nasabah di Cibaliung. Setiap kantor cabang diperiksa,” ujarnya.
Aja belum bisa memastikan hasil pemeriksaan tersebut karena prosesnya masih berjalan. “Itu agenda tahunan mereka. Hasil pemeriksaan masih dalam proses,” tambahnya.
Ia juga membantah bahwa ada kerugian yang dialami nasabah, terutama di Kecamatan Cibaliung. “Bukan kerugian, itu akibat dampak covid-19, sehingga dana tidak masuk,” jelasnya.
Aja mengakui bahwa LKM Berkah memang memiliki pinjaman di Bank BJB cabang Pandeglang. “Pinjaman itu wajar untuk perusahaan. Saat ini tersisa Rp1,2 miliar lagi,” tutupnya. (Fan/Red)***