ERAMEDIA.ID, PANDEGALANG – Menes Heritage menggelar kegiatan Mapai Kamonesan dengan menyusuri bangunan-bangunan Cagar Budaya yang telah berusia Ratusan Tahun, pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Pada agenda Mapai Kamonesan ini, sebanyak 30 peserta yang telah terdaftar, diajak berkeliling layaknya Studi Tour dengan menggunakan odong-odong.
Odong-ondong yang digunakan menyusuri lokasi-lokasi bangunan Cagar Budaya, seperti Eks Tangsi Menes yang dibangun tahun 1848, dan bangunan diduga Cagar Budaya tersebut, mampu memberikan kesan mendalam bagi para peserta.
Selain Mapai Kamonesan, Menes Heritage juga mengajak peserta untuk berdiskusi mengenai prospek dan tantangan untuk keberlanjutan Cagar Budaya di Kawedanan Menes. Sebelum akhirnya ditutup dengan pertunjukan pentas Seni Budaya yang dibawakan oleh Maung Pande.
Nanda Jendol, selaku ketua pelaksana Menes Heritage, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh stakeholder, Komunitas Budaya, Balai Pelestari Kebudayaan wilayah VIII, Komunitas Sejarah dan Warga Menes yang telah membantu terselenggaranya Menes Heritage.
“Sebetulnya menes memiliki sejarah yang panjang, karena merupakan pusat kota yang dulunya menjadi bagian dari daerah pemerintahan. Yang mulanya berstatus Keresidenan berpindah menjadi avdeling,” Ungkap Jendol disela-sela kegiatan Menes Heritage.
Sehingga menurutnya, ketika peningkatan status tersebut otomatis banyak Kantor-kantor Dinas yang dibangun untuk membantu pekerjaan pemerintahan pada masa Kolonialisme tersebut. Hal itu merupakan simbol kemenangan yang perlu untuk diingat kembali agar menghidupkan kembalikan spirit perjuangan.
“Jadi mapai kamonesan merupakan rangkaian dari kegiatan Menes Heritage. Dimana kegiatan ini visit ke beberapa lokasi bangunan bersejarah yang masih nampak di menes,” Ungkapnya.
Nanda menjelaskan, sejauh ini belum ada kegiatan reaktivasi untuk mengingatkan spirit atau semangat para Tokoh yang telah berjuang lewat bangun bersejarah. Maka dirinya berharap melalui Cagar Budaya yang tersisa saat ini, semangat itu akan terus tertanam pada generasi selanjutnya.
“Betul di Menes banyak bangunan bersejarah, Akan tetapi kondisinya saat ini tidak terawat! Sehingga kegiatan ini juga bertujuan mengajak khalayak umum dan stakeholder untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan serta merawat cagar budaya sebagai simbol dari perjuangan,” Harapnya. (Fani/Red)***